TQC (Total Quality Control)
TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut
sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik
pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang
mengerjakannya.
Konsep dasar TQC :
1.
Kepuasan pemakai (Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)
2.
Kualitas artinya mutu segala macam pekerjaan
3.
Kualitas adalah urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar)
Tujuan
Quality Control
Quality Control berarti memenuhi keinginan costumer terhadap
produk dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut
adalah :
1.
Quality adalah Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
2.
Cost adalah Biaya
3.
Delivery adalah Penyampaian ( ketepatan dan cara )
4.
Safety adalah Keselamatan
5.
Environment adalah Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality dan cost. Kualitas
dicapai secara ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi
jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Aktivitas QC
circle ( berkesinambungan ), operasional ZD ( Zero Defect )
Keuntungan
dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control
Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi :
1.
Pembinaan/pengembangan personel
2.
Membina rasa kebersamaan
3.
Perbaikan Kualitas
4.
Pengurangan Biaya
5.
Perbaikan Sikap Mental
6.
Membangun Team yang tangguh
7.
Membangun kata sepakat dan motivasi
8.
Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
9.
Penghargaan terhadap karyawan
Kegagalan dalam penerapan
Quality
Control dapat disebabkan oleh :
1.
Meremehkan anggota team yang lain
2.
Tidak mendengarkan
3.
Suka interupsi
4.
Menggurui
5.
Rendah diri
6.
Mengabaikan kemampuan yang positif
7.
Tidak mengikut sertakan
8.
Menomor satukan orang lain
9.
Gagal berbicara
10.
Gagal berpraktek
KARAKTERISTIK
Pengendalain mutu perusahaan yang
menyeluruh, partisipasi semua anggota organisasi kendali mutu
Pendidikan dan latihan dalam bidang kendali mutu
Kegiatan gugus kendali mutu
Pemeriksaan Kendali Mutu
Pemanfaatan metode statistik
Kegiatan untuk memajukan kendali
mutu secara nasional.
Pengukuran Kinerja Mutu berdasarkan
TQC
Dalam menangani lingkungan bisnis
yang modern diperlukan berbagai jenis keahlian, sikap dan fokus. Pada tahun
1970-an dan 1980-an organisasi lebih berfokus internal daripada eksternal.
Pengukuran kinerja mutu dalam lingkungan bisnis modern harus bisa merefleksikan
tingkat konsistensi tertentu baik internal (keefektifan dan kekuatan
organisasi) maupun eksternal (kemampuan atau tingkat persaingan organisasi).
Dalam pengukuran kinerja mutu berdasarkan TQC parameternya tidak ditetapkan
secara internal namun didikte berdasarkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan
tekanan kekuatan pasar.
Lean six-sigma
Pengertian lean six-sigma
Six sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada
faktor kunci yang mengendalikan performansi suatu proses, mengaturnya pada
tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap pada level tersebut.
Lean adalah suatu metodologi sistematik untuk mengurangi
kompleksitas dan melancarkan proses dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi
sumber dari pembrosan (waste)
dalam proses, karena pemborosan bisa mengakibatkan macetnya aliran.
Lean six
sigma merupakan kombinasi antara Lean dan Six sigma dapat didefinisikan sebagai suatu filosofi bisnis,
pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
pemborosan atau aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities) melalui
peningkatan terus-menerus untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma, dengan
cara mengalirkan produk (material, work-in-process,
output) dari pelanggan internal dan external untuk mengejar keunggulan dan
kesempurnaan berupa hanya memproduksi 3.4 cacat untuk setiap satu juta
kesempatan atau operasi.
Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, memperlancar
aliran material, produk dan informasi serta peningkatan terus-menerus.
Sedangkan pendekatan Six sigma untuk mengurangi variasi proses,
pengendalian proses dan peningkatan terus menerus. Integrasi antara Lean
dan Six sigma akan meningkatkan kinerja melalui peningkatan kecepatan
dan akurasi (zero defect). Pendekatan Lean akan memperlihatkan non
value added (NVA) dan value added (VA) serta membuat value added
mengalir secara lancar sepanjang value stream process, sedangkan six
sigma akan mereduksi variasi dari value added itu.
KARAKTERISTIK lean
Six Sigma :
·
Kepemimpinan dukungan dan komitmen
·
Data-Driven Pendekatan
·
Pelatihan Dan Perubahan Budaya
Faktor Penting dalam Implementasi Six
Sigma
1. Dukungan
dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yg terukur yg tidak akan mampu
ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg
sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion,
Executive Champion).
2. Tim
yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions,
Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg terlatih
dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
3. Training
yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah
ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg
akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma
4. Alat
ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang
berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi
customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu
perusahaan
5. Tradisi
perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan
kualitas secara terus menerus.
.lean six
sigma lebih memfokuskan pada perbaikan proses, dengan menggunakan data yang
diperoleh maka dapat diketahui apa yang salah dengan sistem kerja perusahaan,
sehingga bisa diidentifikasi letak dan penyebab masalah dan dapat dengan segera
diambil tindakan untuk menghilangkannya.
Beberapa data dan ukuran yang
digunakan acuan dalam Lean six sigma :
- Kepuasan pelanggan (a result measure) : data
yang dibutuhkan berupa data hasil survey atau interview mengenai hal-hal
yang diinginkan pelanggan terhadap produk atau jasa.
- Financial Outcomes
(a result measure) : digunakan untuk melihat pengaruh suatu masalah
terhadap keuntungan, biaya, pendapatan dll.
- Speed
atau lead time (result or process measure) : digunakan untuk
mengetahui seberapa cepat kerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa.
- Kualitas/defect ( result or process measure)
: data mengenai seberapa banyak kesalahan yang dibuat oleh perusahaan
dalam menghasilkan barang atau jasa, karena produk yang dihasilkan
perusahaan akan berpengaruh terhadap kepusan pelanggan.
Metode pengkuran lean sig sigma
DMAIC
(Define, Measure, Analyze, Improve, Conrol) digunakanuntuk meningkatkan proses
yang telah ada terdiri atas lima tahap utama, yaitu:
·
Tahap
devine adalah tahap pertama dari proses DMAIC, tahap ini bertujuan untuk
menggambarkan proses, mengidentifikasi masalah, menggambarkan peluang dan
tujuan.
·
Tahapan
measure bertujuan untuk mengetahui proses yang sedang terjadi, mengumpulkan
data mengenai kecepatan proses, dan kualitas produk serta mengukur kinerja
dasar proses sebelum dilakukan nya perbaikan..
0 komentar:
Posting Komentar