Blogger Widgets hayinatun ni'mah: 2013-12-29
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Sabtu, 04 Januari 2014

CSR PT.WILMAR NABATI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Korporasi sebagai sebuah institusi ekonomi tidak bisa lepas dari kepentingan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Akan tetapi, kepentingan korporasi untuk mendapatkan keuntungan bukan satu-satunya fokus utama dari korporasi karena saat ini korporasi dituntut memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Salah satu isinya adalah bahwa perseroan memiliki tanggung  jawab sosial dan lingkungan. Artinya bahwa suatu perseroan memiliki suatu kewajiban untuk memasukkan faktor sosial dan lingkungan menjadi prioritas lain bagi perseroan selain factor ekonomi (keuntungan). Hal ini dapat direalisasikan dengan menjalankan tanggung jawab sosial korporasi (CSR).
CSR korporasi tidak hanya ditujukan bagi masyarakat yang secara jelas bersentuhan dengan kegiatan yang dilakukan oleh korporasi, tetapi juga kepada karyawan korporasi yang menjadi bagian dari kegiatan korporasi, lingkungan fisik di sekitar korporasi atau tempat kegiatan produksi dilakukan, pemerintah, pers, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka makalah ini disusun untuk mengetahui program-program apa saja yang dilaksanakan oleh CSR PT.Wilmar. Selain itu untuk melihat implementasi CSR terhadap karyawan PT.Wilmar maupun masyarakat luas.








1.2 Rumusan masalah
1.      Bagaimana upaya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan PT.Wilmar nabati utuk berkembang di masyarakat?
2.      Apa saja dampak positif CSR bagi masyarkat di PT.Wilmar?

1.3 Tujuan penulisan
1.    Memahami upaya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Wilmar untuk  berkembang di masyarakat.
2.    Memahami dampak positif CSR bagi masyarakat di PT.Wilmar



















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /  CSR

Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005)
            Menurut Zadek, Fostator, Rapnas: Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan / CSR  adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan / CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik. Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.
UU. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan & CSR.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak Positif CSR Bagi Masyarakat
v  Program Csr. PT Wilmar Nabati Indonesia
Program csr pt wilmar dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui bidang pendidikan, baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Tanggung jawab perseroan dalam bidang pendidikan bertujuan untuk menciptakan masyarakt yang kompeten dan berpengetahuan luas. Adapun program CSR yang sudah diterapkan di PT Wilmar nabati Indonesia sebagai berikut:

Dalam Bidang Pendidikan

PT Wilmar Nabati Indonesia, mengadakan program CSR untuk bina lingkungan di Gresik. Kali ini PT Wilmar Nabati Indonesia, memberikan program CSR kepada dunia pendidikan khususnya SD Negeri Indro Gresik. PT Wilmar Nabati Indonesia membantu SD Negeri Indro berupa 15 unit  komputer. SDN Indro tersebut juga mendapat bantuan bangku siswa, tambahan  ruangan belajar dan papan tulis senilai Rp 150 juta. Bantuan juga disalurkan dan diberikan  kepada Kelurahan Indro, PAUD dan TK. 
Dalam Bidang Sosial Masyarakat
Tanggung jawab dan komitmen ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan bantuan yang  diberikan untuk warga sekitar pabrik adalah bagian CSR perusahaan. Selain Kelurahan Indro,  perusahaan minyak tersebut secara rutin juga mengucurkan CSR untuk warga Kelurahan Sidorukun. “Selama dua tahun 2011-2012, CSR yang di kucurkan untuk warga di dua kelurahan tersebut sudah  mencapai Rp 2 miliar. Pihak PT Wilmar Nabati Indonesia selalu meneliti lebih dulu keperluan  warga, serta kualitas barang yang bakal diberikan. Oleh sebab itu, setiap kali membantu pihak  manajemen PT Wilmar Nabati Indonesia selalu menerjunkan tim khusus untuk melihat apakah bantuan tersebut sudah sesuai keinginan warga. Agar bantuan tersebut tidak terbuang sia-sia.


3.2  Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR PT.Wilmar

Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Satu hal yang perlu diingat, “Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong orang lain.
PT. Wilmar Nabati Indonesia masih konsisten dalam upaya melakukan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan memberikan bantuan kepada SD Negeri Indro berupa 15 unit  komputer. Bantuan tersebut diberikan dengan tujuan agar para siswa menjadi lebih kreatif dan dapat mengakses informasi melalui kemajuan teknilogi informatika.Tentu saja, dengan 15 unit komputer ini, hasrat para siswa SDN Indro untuk mengenal dunia informatika melalui internet  bisa segera tersalurkan.
Humas PT Wilmar Nabati Indonesia,Triono, melalui wakilnya Wahib mengatakan, bantuan yang  diberikan untuk warga sekitar pabrik adalah bagian dari program Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. 
"Manajemen selalu menerjunkan tim khusus untuk melihat apakah bantuan tersebut sudah sesuai keinginan warga. Jadi, kami program bantuan CSR didasarkan pada  Needs Cocial Assasmen atau kebutuhan masyarakat, sehingga bantuan kami justru menjadi sia-sia,"jelas pria energik ini.

Selain untuk SDN Indro, Bantuan CSR PT Wilmar Nabati Indonesia, sebelumnya, bantuan juga diberikan  kepada Kelurahan Indro, PAUD dan TK. 
PT Wilmar Nabati - Gresik merupakan perusahaan yang bernaung di bawah Wilmar Group (Wilmar International) yang ada di Indonesia. Perusahaan pemilik kelapa sawit dan pabrik
biodiesel kelapa sawit terbesar di dunia ini berada di kompleks industri Wilmar seluas 54 hektar, Jalan Kapten Dharmo Sugondo no. 56 Gresik. Di kompleks industri inilah akan dibuat dua tambahan usaha produksi turunan dari minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) yaitu biji minyak kelapa sawit mentah(crude palm kernel oil) dan biji minyak kelapa sawit (palm kernel
oil). Hasil pengolahan dari kedua jenis turunan minyak kelapa sawit mentah tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk , diantaranya minyak goreng, creamer, produk
kosmetik, produksi biodiesel, dan produksi oleokimia. Untuk itu dilakukan usaha pembangunan tambahan biodiesel plant guna memenuhi usaha produksi tambahan tersebut.Keadaan eksisting industri saat ini memperlihatkan adanya kekurangan lahan yang digunakan untuk pembangunan biodiesel plant tambahan karena bangunan hangar dan biodiesel plant yang ada sudah tidak menyisakan ruang atau lahan kosong. Mengingat masalah keterbatasan lahan tersebut maka diperlukan usaha untuk memperluas lahan dengan cara reklamasi pantai. Reklamasi pantai dilakukan dengan cara menguruk area perairan pantaiseluas ± 24 hektar.Tanah dasar di daerah perairan pantai tersebut berjenistanah lempung lunak yang memiliki sifat kompressibel tinggi,
permeabilitas yang rendah, dan mempunyai daya dukung yang rendah. Mengetahui sifat-sifat tersebut, tanah lunak cenderung memiliki potensi pemampatan konsolidasi yang besar. Untuk
menghilangkan pemampatan konsolidasi yang terjadi dapatdigunakan metode preloading.
Permasalahan lain yang ditemui pada reklamasi pantai adalah lokasi reklamasi yang berhubungan langsung dengan lautsehingga diperlukan suatu struktur pelindung berupa tanggul(shore protection) yang berfungsi untuk melindungi tanah timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Tanggultersebut dibangun di sepanjang kawasan reklamasi dan merupakan tahap awal pekerjaan reklamasi. Guna lebih memperkuat struktur tanggul dibutuhkan adanya perkuatan tanah di bawah tanggul menggunakan micropile. Penggunaan micropilebertujuan untuk meningkatkan tegangan geser tanah agar daya
dukung tanah meningkat. Oleh karena itu studi ini penting dilakukan agar dapat merencanakan metode preloading untuk menghilangkanpemampatan dan perkuatan tanah di bawah tanggul menggunakan micropile.






BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dengan adanya   program  CSR, PT Wilmar Nabati Indonesia dapat menimbulkan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
4.2 Saran
Tanggung jawab sosial PT Wilmar ini akan suskses bila ada kerjasama diantara perusahaan dengan masyarakat. Untuk mencapai dunia yang lebih setara, berkelanjutan tanpa kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Dibutuhkan pergeseran paradigma, dari pemenuhan kepentingan individu menjadi kepentingan bersama, yaitu perubahan dari pengelolaan corporate usual responsibility menjadi corporate social responsibility, yang berarti berubahnya orientasi dari gaya hidup Saya menjadi Kita. Seluruh anggota masyarakat harus bekerja bersama sebagai team untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua. Selain itu PT. Wilmar juga harus memperhatikan perusahaan – perusahaan pemasok bahan baku dan perusahaan rekanan lainnya. apakah sejalan dengan perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR yang di tetapkan oleh PT. Wilmar.










DAFTAR PUSTAKA

Kamis, 02 Januari 2014

kewirausahaan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia yang selalu membutuhkan makan, pakaian dan perumahan, ternyata dapat  menciptakan berbagai peluang usaha yang menjanjikan. Bisnis makanan, bisnis pakaian serta bisnis properti menjadi contoh peluang usaha yang muncul seiring dengan permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Salah satu bisnis yang saat ini berkembang pesat yaitu bisnis properti, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal menjadikan peluang usaha ini dicari masyarakat.
Saat ini peluang usaha properti, tidak hanya fokus membangun rumah dan menjualnya saja. Masih banyak peluang dalam binis properti yang dapat dicoba, salah satu bisnis yang mendukung kebutuhan properti seperti bisnis bahan bangunan juga memiliki prospek pasar yang cukup besar. Karena selama masih ada pembangunan rumah, kantor, sekolah, serta gedung lainnya, bahan bangunan seperti besi, semen, cat, keramik, dan kayu akan terus dibutuhkan pasar.
Sepertihalnya toko Ula Jaya yang didirikan oleh bapak sutarno yang menyediakan bahan-bahan bangunan dan property untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Dimana tempatnya yang sangat strategis, alat-alat yang dijual juga sudah terbilang lengkap dan harganya juga bersaing. Dengan demikian penulis ingin lebih dalam mengetahui tentang peluang usaha Toko Ula Jaya dan mengangkatnya sebagai judul tugas observasi kami.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaiman profil company toko bangunan Ula Jaya ?
  2. Bagaiman penerapan fungi manajemen dari toko bangunan Ula Jaya  ?
  3. Bagaimana penerapan fungi manajemen dari toko bangunan Ula Jaya ?
  4. Apa analisis SWOT toko bangunan Ula Jaya 
1.3  Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui profil company toko bangunan Ula Jaya.
  2. Mengetahui penerapan fungi manajemen dari toko bangunan Ula Jaya.
  3. Mengetahui penerapan fungi manajemen dari toko bangunan Ula Jaya.
  4. Mengetahui  analisis SWOT toko bangunan Ula Jaya.

1.4  Manfaat Penulisan
  1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Kewirausahaan.
  2. Untuk para pembaca yang memiliki kemauan untuk membuka usaha took bangunan.
  3. Untuk memberi wawasan yang luas kepada para pembaca tentang kisah sukses took bangunan Ula jaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Company

Dari Sejak dahulu masyarakat kota Gresik mempunyai jiwa wirausaha. Buktinya dari
dahulu masyarakat kota Gresik lebih memiih menjadi seorang wirausahawan dari pada bekerja di sebuah perusahaan, padahal kota Gresik terkenal sebagai kota industri. Alasan yang mendasarinya yaitu karena keuntungan yang di dapat dari wira usaha jauh lebih besar dari pada menjadi karyawan di sebuah perusahaan, sehingga mereka termotivasi untuk membuka usaha sendiri.
Sebagai contoh seorang wirausahawan yang satu ini, beliau bernama Bapak Sutarno yang bertempat tinggal di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Beliau menempuh pendidikan terakhir di sekolah SMA, pengusaha yang dilahirkan pada tahun 1975 atau yang saat ini berusia 38 tahun sudah terbilang sangat sukses.
Dalam melakukan bisnis atau suatu usaha, terkadang usaha yang kita rintis dapat meraih kesuksesan sesuai dengan rencana, akan tetapi terkadang tidak sesuai dengan rencana atau dapat dikatakan mengalami kegagalan, seperti Pak Sutarno ini, dahulu beliau sudah mencicipi usaha lain seperti usaha gamping, akan tetapi usaha gamping  yang dikembangkan tidak bias berjalan dengan lancer karena ada kendala mengenai tempat untuk mengolah bisnis gamping tersebut akhirnya Pak Sutarno memiliki peluang untuk membuka usaha bahan bangunan, dan usaha ini di usulkan oleh saudaranya.       
Pak Sutarno terbukti mempunyai jiwa entrepreneur yang sangat tangguh, ulet serta tidak mudah menyerah karena sekarang bisnis yang dijalankanya menjadi berkembang pesat.

Ø  Struktur Organisasi
manajer
keuangan 
pramuniaga expedisi 

Keterangan :

1.      Manajer (Pak Sutarno) : Beliau berperan sebagai pemegang kendali kekuasaan pada usahanya
2.      Keuangan (Istri Pak Sutarno) : Beliau berperan sebagai pemegang kekuasaan dalam aspek keuangan, tanpa ikut campur ke bidang yang lainnya, biasanya berperan mengatur biaya pemasukan dan biaya pengeluaran.
3.      Pramuiaga : Beliu berperan sebagai kasir atau tempa penbayaran .
4.      Expedisi : beliau yang mendapat peran untuk mengirim barang

2.2  Penerapan Fungsi Manajemen
Ø  Pemasaran
Untuk memasarkan bahan bangunan dapat menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yang menjalankan bisnis properti maupun kontraktor yang menjalankan proyek bangunan. Sehingga kebutuhan bahan bangunan yang mereka butuhkan, dapat  dipenuhi.
Ø  Keuangan
Modal : -
Pendapatan bersih perbulan : Rp 59.970.000

Ø  Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam menjalankan usahanya toko bangunan Ula Jaya memiliki lima orang pegawai. Pegawai-pegawainya berasal dari Jawa Tengah, Malang dan Gresik . Setiap pegawainya memiliki tugas masing-masing. Empat orang diantaranya ditugaskan untuk mengirim barang ke konsumen-konsumen, dua orang ditugaskan sebagai supir dan dua orang untuk mengangkat barang. Satu orang lainnya ditugaskan untuk membantu pemilik usaha di toko nya.

2.3  Strategi Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis
Strategi yang dilakukan bapak sutarno dalam menghadapi persaingan bisnis toko
bangunan Ula Jaya dengan meningkatnya minat pasar, menjadikan banyak pelaku bisnis yang membuka bisnis bahan bangunan. Menawarkan  harga yang sangat bersaing. Mencari  produk bahan bangunan yang tipenya lebih baru sesuai mode perumahan saat ini, kualitas produk juga harus dijaga, karena konsumen biasanya mencari bahan bangunan yang berkualitas. Sehingga pelanggan tidak berpindah ke tempat lain.

2.4 Analisi Awot
ž  Strenght :
      Bahanya tahan lama
      Tempatnya luas sehingga dapat menyimpan barang untuk persediaan
ž  Weaknest :
      Banyak pesaing
ž  Opportunity :
      Pemesanan meningkat ketika banyak berdirinya perumahan.
      Pemesanan banyak ketika datangya hari raya idul fitri seperti cat, kuas dll
ž  Treath :
      Banyak berdiri toko-toko bangunan lain (pesaingan)
      Persaingan harga dengan produk lain





BAB III
SIMPULAN,  SARAN DAN LAMPIRAN

3.1 Kesimpulan :
Usaha bangunan “Ula Jaya” adalah usaha milik Bapak Sutarno yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengusaha yang sedang mendirikan rumah atau gedung-gedung dengan produk-produk yang berkualitas. Sehingga bangunan yang dibangun menjadi kuat dan kokoh.

3.2 Saran :
kita dalam menjalankan usaha bisnis bangunan ini harus benar-benart ulet dan gak boleh niat setengah-setengah


Blogger templates