BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
yang selalu membutuhkan makan, pakaian dan perumahan, ternyata
dapat menciptakan berbagai peluang usaha yang
menjanjikan. Bisnis
makanan, bisnis pakaian serta bisnis properti
menjadi contoh peluang usaha yang muncul seiring dengan permintaan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Salah satu bisnis yang saat
ini berkembang pesat yaitu bisnis
properti, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal
menjadikan peluang usaha ini dicari masyarakat.
Saat
ini peluang usaha properti, tidak hanya fokus membangun rumah dan menjualnya
saja. Masih banyak peluang dalam binis properti yang dapat dicoba, salah satu
bisnis yang mendukung kebutuhan properti seperti bisnis bahan bangunan juga
memiliki prospek pasar yang cukup besar. Karena selama masih ada pembangunan
rumah, kantor, sekolah, serta gedung lainnya, bahan bangunan seperti besi,
semen, cat, keramik, dan kayu akan terus dibutuhkan pasar.
Sepertihalnya toko Ula
Jaya yang didirikan oleh bapak sutarno yang menyediakan bahan-bahan bangunan
dan property untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Dimana tempatnya yang sangat
strategis, alat-alat yang dijual juga sudah terbilang lengkap dan harganya juga
bersaing. Dengan demikian penulis ingin lebih dalam mengetahui tentang peluang
usaha Toko Ula Jaya dan mengangkatnya sebagai judul tugas observasi kami.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaiman profil company toko
bangunan Ula Jaya ?
- Bagaiman penerapan fungi
manajemen dari toko bangunan Ula Jaya
?
- Bagaimana penerapan fungi
manajemen dari toko bangunan Ula Jaya ?
- Apa analisis SWOT toko bangunan Ula Jaya
1.3 Tujuan Penulisan
- Mengetahui profil company toko
bangunan Ula Jaya.
- Mengetahui penerapan fungi
manajemen dari toko bangunan Ula Jaya.
- Mengetahui penerapan fungi manajemen
dari toko bangunan Ula Jaya.
- Mengetahui analisis SWOT toko bangunan Ula Jaya.
1.4 Manfaat Penulisan
- Untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Kewirausahaan.
- Untuk para pembaca yang
memiliki kemauan untuk membuka usaha took bangunan.
- Untuk memberi wawasan yang luas kepada para pembaca tentang kisah sukses took bangunan Ula jaya
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Company
Dari Sejak
dahulu masyarakat kota Gresik mempunyai jiwa wirausaha. Buktinya dari
dahulu
masyarakat kota Gresik lebih memiih menjadi seorang wirausahawan dari pada
bekerja di sebuah perusahaan, padahal kota Gresik terkenal sebagai kota
industri. Alasan yang mendasarinya yaitu karena keuntungan yang di dapat dari
wira usaha jauh lebih besar dari pada menjadi karyawan di sebuah perusahaan,
sehingga mereka termotivasi untuk membuka usaha sendiri.
Sebagai
contoh seorang wirausahawan yang satu ini, beliau bernama Bapak Sutarno yang
bertempat tinggal di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Beliau
menempuh pendidikan terakhir di sekolah SMA, pengusaha yang dilahirkan pada
tahun 1975 atau yang saat ini berusia 38 tahun sudah terbilang sangat sukses.
Dalam
melakukan bisnis atau suatu usaha, terkadang usaha yang kita rintis dapat
meraih kesuksesan sesuai dengan rencana, akan tetapi terkadang tidak sesuai
dengan rencana atau dapat dikatakan mengalami kegagalan, seperti Pak Sutarno
ini, dahulu beliau sudah mencicipi usaha lain seperti usaha gamping, akan
tetapi usaha gamping yang dikembangkan
tidak bias berjalan dengan lancer karena ada kendala mengenai tempat untuk
mengolah bisnis gamping tersebut akhirnya Pak Sutarno memiliki peluang untuk
membuka usaha bahan bangunan, dan usaha ini di usulkan oleh saudaranya.
Pak Sutarno
terbukti mempunyai jiwa entrepreneur yang sangat tangguh, ulet serta tidak
mudah menyerah karena sekarang bisnis yang dijalankanya menjadi berkembang
pesat.
Ø Struktur Organisasi
manajer
keuangan
pramuniaga expedisi
Keterangan :
1. Manajer
(Pak Sutarno) : Beliau berperan sebagai pemegang kendali kekuasaan pada
usahanya
2. Keuangan
(Istri Pak Sutarno) : Beliau berperan sebagai pemegang kekuasaan dalam aspek
keuangan, tanpa ikut campur ke bidang yang lainnya, biasanya berperan mengatur
biaya pemasukan dan biaya pengeluaran.
3. Pramuiaga
: Beliu berperan sebagai kasir atau tempa penbayaran .
4. Expedisi
: beliau yang mendapat peran untuk mengirim barang
2.2 Penerapan Fungsi Manajemen
Ø Pemasaran
Untuk
memasarkan bahan bangunan dapat menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yang
menjalankan bisnis properti maupun kontraktor yang menjalankan proyek bangunan.
Sehingga kebutuhan bahan bangunan yang mereka butuhkan,
dapat dipenuhi.
Ø Keuangan
Modal : -
Pendapatan bersih perbulan :
Rp 59.970.000
Ø Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam
menjalankan usahanya toko bangunan Ula Jaya memiliki lima
orang pegawai. Pegawai-pegawainya berasal dari Jawa Tengah, Malang dan Gresik .
Setiap pegawainya memiliki tugas masing-masing. Empat orang diantaranya
ditugaskan untuk mengirim barang ke konsumen-konsumen, dua
orang ditugaskan sebagai supir dan dua orang untuk mengangkat
barang. Satu orang lainnya ditugaskan untuk membantu pemilik usaha di toko nya.
2.3 Strategi Dalam Menghadapi
Persaingan Bisnis
Strategi
yang dilakukan bapak sutarno dalam menghadapi persaingan bisnis toko
bangunan Ula Jaya dengan meningkatnya
minat pasar, menjadikan banyak pelaku bisnis yang membuka bisnis bahan
bangunan. Menawarkan harga yang sangat bersaing. Mencari produk bahan bangunan yang tipenya lebih baru
sesuai mode perumahan saat ini, kualitas produk
juga harus dijaga, karena konsumen biasanya mencari bahan bangunan yang
berkualitas. Sehingga
pelanggan tidak berpindah ke tempat lain.
2.4 Analisi Awot
Strenght
:
• Bahanya
tahan lama
• Tempatnya
luas sehingga dapat menyimpan barang untuk persediaan
Weaknest
:
• Banyak
pesaing
Opportunity
:
• Pemesanan
meningkat ketika banyak berdirinya perumahan.
• Pemesanan
banyak ketika datangya hari raya idul fitri seperti cat, kuas dll
Treath
:
• Banyak
berdiri toko-toko bangunan lain (pesaingan)
• Persaingan
harga dengan produk lain
BAB
III
SIMPULAN,
SARAN DAN LAMPIRAN
3.1
Kesimpulan :
Usaha
bangunan “Ula Jaya” adalah usaha milik Bapak Sutarno yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi para pengusaha yang sedang mendirikan rumah atau gedung-gedung dengan
produk-produk yang berkualitas. Sehingga bangunan yang dibangun menjadi kuat
dan kokoh.
3.2
Saran :
kita
dalam menjalankan usaha bisnis bangunan ini harus benar-benart ulet dan gak
boleh niat setengah-setengah
0 komentar:
Posting Komentar