Blogger Widgets hayinatun ni'mah
Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, 07 Januari 2014

total quality control dan lean si- sigma

TQC (Total Quality Control)

          TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.
          Konsep dasar TQC :
1.      Kepuasan pemakai (Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)
2.      Kualitas artinya mutu segala macam pekerjaan
3.      Kualitas adalah urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar) 
Tujuan Quality Control
Quality Control berarti memenuhi keinginan costumer terhadap produk dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut adalah :
1.      Quality adalah Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
2.      Cost adalah Biaya
3.      Delivery adalah Penyampaian ( ketepatan dan cara )
4.      Safety adalah Keselamatan
5.      Environment adalah Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality dan cost. Kualitas dicapai secara ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Aktivitas QC circle ( berkesinambungan ), operasional ZD ( Zero Defect )
Keuntungan dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control
          Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi :
1.      Pembinaan/pengembangan personel
2.      Membina rasa kebersamaan
3.      Perbaikan Kualitas
4.      Pengurangan Biaya
5.      Perbaikan Sikap Mental
6.      Membangun Team yang tangguh
7.      Membangun kata sepakat dan motivasi
8.      Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
9.      Penghargaan terhadap karyawan
Kegagalan dalam  penerapan Quality
Control dapat disebabkan oleh :
1.      Meremehkan anggota team yang lain
2.      Tidak mendengarkan
3.      Suka interupsi
4.      Menggurui
5.      Rendah diri
6.      Mengabaikan kemampuan yang positif
7.      Tidak mengikut sertakan
8.      Menomor satukan orang lain
9.      Gagal berbicara
10.  Gagal berpraktek 
KARAKTERISTIK
  Pengendalain mutu perusahaan yang menyeluruh, partisipasi semua anggota organisasi kendali mutu
  Pendidikan  dan latihan dalam bidang kendali mutu
  Kegiatan gugus kendali mutu
  Pemeriksaan Kendali Mutu
  Pemanfaatan metode statistik
  Kegiatan untuk memajukan kendali mutu secara nasional.
Pengukuran Kinerja Mutu berdasarkan TQC
Dalam menangani lingkungan bisnis yang modern diperlukan berbagai jenis keahlian, sikap dan fokus. Pada tahun 1970-an dan 1980-an organisasi lebih berfokus internal daripada eksternal. Pengukuran kinerja mutu dalam lingkungan bisnis modern harus bisa merefleksikan tingkat konsistensi tertentu baik internal (keefektifan dan kekuatan organisasi) maupun eksternal (kemampuan atau tingkat persaingan organisasi). Dalam pengukuran kinerja mutu berdasarkan TQC parameternya tidak ditetapkan secara internal namun didikte berdasarkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan tekanan kekuatan pasar.



Lean six-sigma

 Pengertian lean six-sigma
Six sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada faktor kunci yang mengendalikan performansi suatu proses, mengaturnya pada tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap pada level tersebut.
Lean adalah suatu metodologi sistematik untuk mengurangi kompleksitas dan melancarkan proses dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi sumber dari pembrosan (waste) dalam proses, karena pemborosan bisa mengakibatkan macetnya aliran.
Lean six sigma merupakan kombinasi antara Lean dan Six sigma dapat didefinisikan sebagai suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan atau aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities) melalui peningkatan terus-menerus untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma, dengan cara mengalirkan produk (material, work-in-process, output) dari pelanggan internal dan external untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan berupa hanya memproduksi 3.4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi.
Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, memperlancar aliran material, produk dan informasi serta peningkatan terus-menerus. Sedangkan pendekatan Six sigma untuk mengurangi variasi proses, pengendalian proses dan peningkatan terus menerus. Integrasi antara Lean dan Six sigma akan meningkatkan kinerja melalui peningkatan kecepatan dan akurasi (zero defect). Pendekatan Lean akan memperlihatkan non value added (NVA) dan value added (VA) serta membuat value added mengalir secara lancar sepanjang value stream process, sedangkan six sigma akan mereduksi variasi dari value added itu.
KARAKTERISTIK  lean Six Sigma :
·         Kepemimpinan dukungan dan komitmen
·         Data-Driven Pendekatan
·         Pelatihan Dan Perubahan Budaya

Faktor Penting dalam Implementasi Six Sigma

1.      Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yg terukur yg tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).
2.      Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
3.      Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma
4.      Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan
5.      Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.
.lean six sigma lebih memfokuskan pada perbaikan proses, dengan menggunakan data yang diperoleh maka dapat diketahui apa yang salah dengan sistem kerja perusahaan, sehingga bisa diidentifikasi letak dan penyebab masalah dan dapat dengan segera diambil tindakan untuk menghilangkannya.
Beberapa data dan ukuran yang digunakan acuan dalam Lean six sigma :
  • Kepuasan pelanggan (a result measure) : data yang dibutuhkan berupa data hasil survey atau interview mengenai hal-hal yang diinginkan pelanggan terhadap produk atau jasa.
  • Financial Outcomes (a result measure) : digunakan untuk melihat pengaruh suatu masalah terhadap keuntungan, biaya, pendapatan dll.
  • Speed atau lead time (result or process measure) : digunakan untuk mengetahui seberapa cepat kerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.
  • Kualitas/defect ( result or process measure) : data mengenai seberapa banyak kesalahan yang dibuat oleh perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa, karena produk yang dihasilkan perusahaan akan berpengaruh terhadap kepusan pelanggan.
Metode pengkuran lean sig sigma
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Conrol) digunakanuntuk meningkatkan proses yang telah ada terdiri atas lima tahap utama, yaitu:
·         Tahap devine adalah tahap pertama dari proses DMAIC, tahap ini bertujuan untuk menggambarkan proses, mengidentifikasi masalah, menggambarkan peluang dan tujuan.

·         Tahapan measure bertujuan untuk mengetahui proses yang sedang terjadi, mengumpulkan data mengenai kecepatan proses, dan kualitas produk serta mengukur kinerja dasar proses sebelum dilakukan nya perbaikan..

total quality control dan lean si- sigma

TQC (Total Quality Control)

          TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.
          Konsep dasar TQC :
1.      Kepuasan pemakai (Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)
2.      Kualitas artinya mutu segala macam pekerjaan
3.      Kualitas adalah urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar) 
Tujuan Quality Control
Quality Control berarti memenuhi keinginan costumer terhadap produk dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut adalah :
1.      Quality adalah Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
2.      Cost adalah Biaya
3.      Delivery adalah Penyampaian ( ketepatan dan cara )
4.      Safety adalah Keselamatan
5.      Environment adalah Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality dan cost. Kualitas dicapai secara ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Aktivitas QC circle ( berkesinambungan ), operasional ZD ( Zero Defect )
Keuntungan dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control
          Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi :
1.      Pembinaan/pengembangan personel
2.      Membina rasa kebersamaan
3.      Perbaikan Kualitas
4.      Pengurangan Biaya
5.      Perbaikan Sikap Mental
6.      Membangun Team yang tangguh
7.      Membangun kata sepakat dan motivasi
8.      Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah
9.      Penghargaan terhadap karyawan
Kegagalan dalam  penerapan Quality
Control dapat disebabkan oleh :
1.      Meremehkan anggota team yang lain
2.      Tidak mendengarkan
3.      Suka interupsi
4.      Menggurui
5.      Rendah diri
6.      Mengabaikan kemampuan yang positif
7.      Tidak mengikut sertakan
8.      Menomor satukan orang lain
9.      Gagal berbicara
10.  Gagal berpraktek 
KARAKTERISTIK
  Pengendalain mutu perusahaan yang menyeluruh, partisipasi semua anggota organisasi kendali mutu
  Pendidikan  dan latihan dalam bidang kendali mutu
  Kegiatan gugus kendali mutu
  Pemeriksaan Kendali Mutu
  Pemanfaatan metode statistik
  Kegiatan untuk memajukan kendali mutu secara nasional.
Pengukuran Kinerja Mutu berdasarkan TQC
Dalam menangani lingkungan bisnis yang modern diperlukan berbagai jenis keahlian, sikap dan fokus. Pada tahun 1970-an dan 1980-an organisasi lebih berfokus internal daripada eksternal. Pengukuran kinerja mutu dalam lingkungan bisnis modern harus bisa merefleksikan tingkat konsistensi tertentu baik internal (keefektifan dan kekuatan organisasi) maupun eksternal (kemampuan atau tingkat persaingan organisasi). Dalam pengukuran kinerja mutu berdasarkan TQC parameternya tidak ditetapkan secara internal namun didikte berdasarkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan tekanan kekuatan pasar.



Lean six-sigma

 Pengertian lean six-sigma
Six sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada faktor kunci yang mengendalikan performansi suatu proses, mengaturnya pada tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap pada level tersebut.
Lean adalah suatu metodologi sistematik untuk mengurangi kompleksitas dan melancarkan proses dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi sumber dari pembrosan (waste) dalam proses, karena pemborosan bisa mengakibatkan macetnya aliran.
Lean six sigma merupakan kombinasi antara Lean dan Six sigma dapat didefinisikan sebagai suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan atau aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities) melalui peningkatan terus-menerus untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma, dengan cara mengalirkan produk (material, work-in-process, output) dari pelanggan internal dan external untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan berupa hanya memproduksi 3.4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi.
Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan, memperlancar aliran material, produk dan informasi serta peningkatan terus-menerus. Sedangkan pendekatan Six sigma untuk mengurangi variasi proses, pengendalian proses dan peningkatan terus menerus. Integrasi antara Lean dan Six sigma akan meningkatkan kinerja melalui peningkatan kecepatan dan akurasi (zero defect). Pendekatan Lean akan memperlihatkan non value added (NVA) dan value added (VA) serta membuat value added mengalir secara lancar sepanjang value stream process, sedangkan six sigma akan mereduksi variasi dari value added itu.
KARAKTERISTIK  lean Six Sigma :
·         Kepemimpinan dukungan dan komitmen
·         Data-Driven Pendekatan
·         Pelatihan Dan Perubahan Budaya

Faktor Penting dalam Implementasi Six Sigma

1.      Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yg terukur yg tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).
2.      Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
3.      Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma
4.      Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan
5.      Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.
.lean six sigma lebih memfokuskan pada perbaikan proses, dengan menggunakan data yang diperoleh maka dapat diketahui apa yang salah dengan sistem kerja perusahaan, sehingga bisa diidentifikasi letak dan penyebab masalah dan dapat dengan segera diambil tindakan untuk menghilangkannya.
Beberapa data dan ukuran yang digunakan acuan dalam Lean six sigma :
  • Kepuasan pelanggan (a result measure) : data yang dibutuhkan berupa data hasil survey atau interview mengenai hal-hal yang diinginkan pelanggan terhadap produk atau jasa.
  • Financial Outcomes (a result measure) : digunakan untuk melihat pengaruh suatu masalah terhadap keuntungan, biaya, pendapatan dll.
  • Speed atau lead time (result or process measure) : digunakan untuk mengetahui seberapa cepat kerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.
  • Kualitas/defect ( result or process measure) : data mengenai seberapa banyak kesalahan yang dibuat oleh perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa, karena produk yang dihasilkan perusahaan akan berpengaruh terhadap kepusan pelanggan.
Metode pengkuran lean sig sigma
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Conrol) digunakanuntuk meningkatkan proses yang telah ada terdiri atas lima tahap utama, yaitu:
·         Tahap devine adalah tahap pertama dari proses DMAIC, tahap ini bertujuan untuk menggambarkan proses, mengidentifikasi masalah, menggambarkan peluang dan tujuan.

·         Tahapan measure bertujuan untuk mengetahui proses yang sedang terjadi, mengumpulkan data mengenai kecepatan proses, dan kualitas produk serta mengukur kinerja dasar proses sebelum dilakukan nya perbaikan..

Sabtu, 04 Januari 2014

CSR PT.WILMAR NABATI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Korporasi sebagai sebuah institusi ekonomi tidak bisa lepas dari kepentingan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Akan tetapi, kepentingan korporasi untuk mendapatkan keuntungan bukan satu-satunya fokus utama dari korporasi karena saat ini korporasi dituntut memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Salah satu isinya adalah bahwa perseroan memiliki tanggung  jawab sosial dan lingkungan. Artinya bahwa suatu perseroan memiliki suatu kewajiban untuk memasukkan faktor sosial dan lingkungan menjadi prioritas lain bagi perseroan selain factor ekonomi (keuntungan). Hal ini dapat direalisasikan dengan menjalankan tanggung jawab sosial korporasi (CSR).
CSR korporasi tidak hanya ditujukan bagi masyarakat yang secara jelas bersentuhan dengan kegiatan yang dilakukan oleh korporasi, tetapi juga kepada karyawan korporasi yang menjadi bagian dari kegiatan korporasi, lingkungan fisik di sekitar korporasi atau tempat kegiatan produksi dilakukan, pemerintah, pers, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka makalah ini disusun untuk mengetahui program-program apa saja yang dilaksanakan oleh CSR PT.Wilmar. Selain itu untuk melihat implementasi CSR terhadap karyawan PT.Wilmar maupun masyarakat luas.








1.2 Rumusan masalah
1.      Bagaimana upaya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan PT.Wilmar nabati utuk berkembang di masyarakat?
2.      Apa saja dampak positif CSR bagi masyarkat di PT.Wilmar?

1.3 Tujuan penulisan
1.    Memahami upaya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Wilmar untuk  berkembang di masyarakat.
2.    Memahami dampak positif CSR bagi masyarakat di PT.Wilmar



















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /  CSR

Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005)
            Menurut Zadek, Fostator, Rapnas: Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan / CSR  adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal Tanggung Jawaba Sosial Perusahaan / CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik. Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.
UU. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan & CSR.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak Positif CSR Bagi Masyarakat
v  Program Csr. PT Wilmar Nabati Indonesia
Program csr pt wilmar dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui bidang pendidikan, baik yang bersifat sosial maupun ekonomi. Tanggung jawab perseroan dalam bidang pendidikan bertujuan untuk menciptakan masyarakt yang kompeten dan berpengetahuan luas. Adapun program CSR yang sudah diterapkan di PT Wilmar nabati Indonesia sebagai berikut:

Dalam Bidang Pendidikan

PT Wilmar Nabati Indonesia, mengadakan program CSR untuk bina lingkungan di Gresik. Kali ini PT Wilmar Nabati Indonesia, memberikan program CSR kepada dunia pendidikan khususnya SD Negeri Indro Gresik. PT Wilmar Nabati Indonesia membantu SD Negeri Indro berupa 15 unit  komputer. SDN Indro tersebut juga mendapat bantuan bangku siswa, tambahan  ruangan belajar dan papan tulis senilai Rp 150 juta. Bantuan juga disalurkan dan diberikan  kepada Kelurahan Indro, PAUD dan TK. 
Dalam Bidang Sosial Masyarakat
Tanggung jawab dan komitmen ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan bantuan yang  diberikan untuk warga sekitar pabrik adalah bagian CSR perusahaan. Selain Kelurahan Indro,  perusahaan minyak tersebut secara rutin juga mengucurkan CSR untuk warga Kelurahan Sidorukun. “Selama dua tahun 2011-2012, CSR yang di kucurkan untuk warga di dua kelurahan tersebut sudah  mencapai Rp 2 miliar. Pihak PT Wilmar Nabati Indonesia selalu meneliti lebih dulu keperluan  warga, serta kualitas barang yang bakal diberikan. Oleh sebab itu, setiap kali membantu pihak  manajemen PT Wilmar Nabati Indonesia selalu menerjunkan tim khusus untuk melihat apakah bantuan tersebut sudah sesuai keinginan warga. Agar bantuan tersebut tidak terbuang sia-sia.


3.2  Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR PT.Wilmar

Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Satu hal yang perlu diingat, “Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong orang lain.
PT. Wilmar Nabati Indonesia masih konsisten dalam upaya melakukan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan memberikan bantuan kepada SD Negeri Indro berupa 15 unit  komputer. Bantuan tersebut diberikan dengan tujuan agar para siswa menjadi lebih kreatif dan dapat mengakses informasi melalui kemajuan teknilogi informatika.Tentu saja, dengan 15 unit komputer ini, hasrat para siswa SDN Indro untuk mengenal dunia informatika melalui internet  bisa segera tersalurkan.
Humas PT Wilmar Nabati Indonesia,Triono, melalui wakilnya Wahib mengatakan, bantuan yang  diberikan untuk warga sekitar pabrik adalah bagian dari program Corporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. 
"Manajemen selalu menerjunkan tim khusus untuk melihat apakah bantuan tersebut sudah sesuai keinginan warga. Jadi, kami program bantuan CSR didasarkan pada  Needs Cocial Assasmen atau kebutuhan masyarakat, sehingga bantuan kami justru menjadi sia-sia,"jelas pria energik ini.

Selain untuk SDN Indro, Bantuan CSR PT Wilmar Nabati Indonesia, sebelumnya, bantuan juga diberikan  kepada Kelurahan Indro, PAUD dan TK. 
PT Wilmar Nabati - Gresik merupakan perusahaan yang bernaung di bawah Wilmar Group (Wilmar International) yang ada di Indonesia. Perusahaan pemilik kelapa sawit dan pabrik
biodiesel kelapa sawit terbesar di dunia ini berada di kompleks industri Wilmar seluas 54 hektar, Jalan Kapten Dharmo Sugondo no. 56 Gresik. Di kompleks industri inilah akan dibuat dua tambahan usaha produksi turunan dari minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) yaitu biji minyak kelapa sawit mentah(crude palm kernel oil) dan biji minyak kelapa sawit (palm kernel
oil). Hasil pengolahan dari kedua jenis turunan minyak kelapa sawit mentah tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk , diantaranya minyak goreng, creamer, produk
kosmetik, produksi biodiesel, dan produksi oleokimia. Untuk itu dilakukan usaha pembangunan tambahan biodiesel plant guna memenuhi usaha produksi tambahan tersebut.Keadaan eksisting industri saat ini memperlihatkan adanya kekurangan lahan yang digunakan untuk pembangunan biodiesel plant tambahan karena bangunan hangar dan biodiesel plant yang ada sudah tidak menyisakan ruang atau lahan kosong. Mengingat masalah keterbatasan lahan tersebut maka diperlukan usaha untuk memperluas lahan dengan cara reklamasi pantai. Reklamasi pantai dilakukan dengan cara menguruk area perairan pantaiseluas ± 24 hektar.Tanah dasar di daerah perairan pantai tersebut berjenistanah lempung lunak yang memiliki sifat kompressibel tinggi,
permeabilitas yang rendah, dan mempunyai daya dukung yang rendah. Mengetahui sifat-sifat tersebut, tanah lunak cenderung memiliki potensi pemampatan konsolidasi yang besar. Untuk
menghilangkan pemampatan konsolidasi yang terjadi dapatdigunakan metode preloading.
Permasalahan lain yang ditemui pada reklamasi pantai adalah lokasi reklamasi yang berhubungan langsung dengan lautsehingga diperlukan suatu struktur pelindung berupa tanggul(shore protection) yang berfungsi untuk melindungi tanah timbunan dari terjangan arus dan gelombang air laut. Tanggultersebut dibangun di sepanjang kawasan reklamasi dan merupakan tahap awal pekerjaan reklamasi. Guna lebih memperkuat struktur tanggul dibutuhkan adanya perkuatan tanah di bawah tanggul menggunakan micropile. Penggunaan micropilebertujuan untuk meningkatkan tegangan geser tanah agar daya
dukung tanah meningkat. Oleh karena itu studi ini penting dilakukan agar dapat merencanakan metode preloading untuk menghilangkanpemampatan dan perkuatan tanah di bawah tanggul menggunakan micropile.






BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dengan adanya   program  CSR, PT Wilmar Nabati Indonesia dapat menimbulkan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
4.2 Saran
Tanggung jawab sosial PT Wilmar ini akan suskses bila ada kerjasama diantara perusahaan dengan masyarakat. Untuk mencapai dunia yang lebih setara, berkelanjutan tanpa kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Dibutuhkan pergeseran paradigma, dari pemenuhan kepentingan individu menjadi kepentingan bersama, yaitu perubahan dari pengelolaan corporate usual responsibility menjadi corporate social responsibility, yang berarti berubahnya orientasi dari gaya hidup Saya menjadi Kita. Seluruh anggota masyarakat harus bekerja bersama sebagai team untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua. Selain itu PT. Wilmar juga harus memperhatikan perusahaan – perusahaan pemasok bahan baku dan perusahaan rekanan lainnya. apakah sejalan dengan perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / CSR yang di tetapkan oleh PT. Wilmar.










DAFTAR PUSTAKA

Blogger templates